Story mori..
Thursday 3 January 2013
Monday 26 November 2012
as a mommy.. ;-)
Hari ni anakku dh 3bln 13hr..
Makin mbesar, makin ceria ..makin ku sayang...muaaahhh :-*
Alhamdulillah anakku x byk ragam..
Semasa berpantang, sempat je aku belajar buat macam2x.. he3x
roti kamat @ roti batang buruk..
pau
kek span @ gula hangus
cream puff
menjahit barut @ bengkung
macam2x lagi la..
Makin mbesar, makin ceria ..makin ku sayang...muaaahhh :-*
Alhamdulillah anakku x byk ragam..
Semasa berpantang, sempat je aku belajar buat macam2x.. he3x
roti kamat @ roti batang buruk..
pau
kek span @ gula hangus
cream puff
menjahit barut @ bengkung
macam2x lagi la..
Monday 7 May 2012
Best Practices for Pregnant Mom
1) Reading the Quran
Reading Al-Quran, bertahlil, berzanji, marhaban, berzikir, berselawat, prayer and other voluntary practices that offspring are born into a pious and righteous children.
During pregnancy, mothers are encouraged to read the verses in the Quran and make it a daily practice. Among the verses are encouraged to be practiced throughout pregnancy are:
*. Surah Al-Fatihah
http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=8PbJI6V9YuA
*. Surah Ayatul Kursi
http://www.youtube.com/watch?v=RtObqzZ4zOc&feature=related
*. Surah Yaasin
Surah Ya-Sin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Terjemahan Surah Yassin
[1]
Yaa, Siin.
[2]
Demi Al-Quran yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang tetap kukuh,
[3]
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad adalah seorang Rasul) dari Rasul-rasul yang telah diutus,
[4]
Yang tetap di atas jalan yang lurus (ugama Islam).
[5]
Al-Quran itu, diturunkan oleh Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani,
[6]
Supaya engkau memberi peringatan dan amaran kepada kaum yang datuk neneknya telah lama tidak diberikan peringatan dan amaran; sebab itulah mereka lalai.
[7]
Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, kerana mereka tidak mahu beriman.
[8]
Sesungguhnya Kami jadikan (kesombongan dan keengganan mereka tunduk kepada kebenaran sebagai) belenggu yang memberkas kedua tangan mereka ke batang leher mereka; (lebarnya belenggu itu) sampai (menongkatkan) dagu mereka lalu menjadilah mereka terdongak.
[9]
Dan Kami jadikan (sifat tamak dan gila mereka kepada harta benda dan pangkat itu sebagai) sekatan (yang menghalang mereka daripada memandang kepada keburukan dan kesingkatan masa dunia yang ada) di hadapan mereka, dan sekatan (yang menghalang mereka daripada memikirkan azab yang ada) di belakang mereka (pada hari kiamat). lalu Kami tutup pandangan mereka; maka dengan itu, mereka tidak dapat melihat (jalan yang benar).
[10]
Dan (dengan sebab itu) sama sahaja kepada mereka, engkau beri amaran atau engkau tidak beri amaran kepadanya - mereka tidak akan beriman.
[11]
Sesungguhnya peringatan dan amaran (yang berkesan dan mendatangkan faedah) hanyalah yang engkau berikan kepada orang yang sedia menurut ajaran Al-Quran serta ia takut (melanggar perintah Allah) Ar-Rahman semasa ia tidak dilihat orang dan semasa ia tidak melihat azab Tuhan. Oleh itu berilah kepadanya berita yang mengembirakan dengan keampunan dan pahala yang mulia.
[12]
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami tuliskan segala yang mereka telah kerjakan serta segala kesan perkataan dan perbuatan yang mereka tinggalkan. Dan (ingatlah) tiap-tiap sesuatu kami catitkan satu persatu dalam Kitab (ibu Suratan) yang jelas nyata.
[13]
Dan ceritakanlah kepada mereka satu keadaan yang ajaib mengenai kisah penduduk sebuah bandar (yang tertentu) iaitu ketika mereka didatangi Rasul-rasul (Kami),
[14]
Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang Rasul lalu mereka mendustakannya; kemudian Kami kuatkan (kedua Rasul itu) dengan Rasul yang ketiga, lalu Rasul-rasul itu berkata: ` Sesungguhnya kami ini adalah diutuskan kepada kamu '.
[15]
Penduduk bandar itu menjawab: "Kamu ini tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga, dan Tuhan Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun (tentang ugama yang kamu dakwakan); Kamu ini tidak lain hanyalah berdusta".
[16]
Rasul-rasul berkata: Tuhan Kami mengetahui bahawa sesungguhnya Kami adalah Rasul-rasul yang diutus kepada kamu,
[17]
"Dan tugas Kami hanyalah menyampaikan perintah-perintahNya dengan cara yang jelas nyata".
[18]
Penduduk bandar itu berkata pula: "Sesungguhnya kami merasa nahas dan malang dengan sebab kamu. Demi sesungguhnya, kalau kamu tidak berhenti (dari menjalankan tugas yang kamu katakan itu), tentulah kami akan merejam kamu dan sudah tentu kamu akan merasai dari pihak kami azab seksa yang tidak terperi sakitnya".
[19]
Rasul-rasul itu menjawab: "Nahas dan malang kamu itu adalah disebabkan (kekufuran) yang ada pada kamu. Patutkah kerana kamu diberi peringatan dan nasihat pengajaran (maka kamu mengancam kami dengan apa yang kamu katakan itu)? (Kamu bukanlah orang-orang yang mahu insaf) bahkan kamu adalah kaum pelampau".
[20]
Dan (semasa Rasul-rasul itu diancam), datanglah seorang lelaki dari hujung bandar itu dengan berlari, lalu memberi nasihat dengan katanya:" Wahai kaumku! Turutlah Rasul-rasul itu -
[21]
"Turutlah orang-orang yang tidak meminta kapada kamu sesuatu balasan, sedang mereka adalah orang-orang mandapat hidayah petunjuk".
[22]
Dan (apabila ditanya: Sudahkah engkau menerima ugama mereka? Maka jawabnya): "Mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang menciptakan daku, dan yang kepadaNyalah (aku dan) kamu semua akan dikembalikan?
[23]
"Patutkah aku menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah? (Sudah tentu tidak patut, kerana) jika Allah yang Maha Pemurah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, mereka tidak dapat memberikan sebarang syafaat kepadaku, dan mereka juga tidak dapat menyelamatkan daku.
[24]
"Sesungguhnya aku (kalau melakukan syirik) tentulah aku pada ketika itu berada dalam kesesatan yang nyata.
[25]
"Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhan kamu, maka dengarlah (nasihatku)",.
[26]
(Setelah ia mati) lalu dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam Syurga". Ia berkata; "Alangkah baiknya kalau kaumku mengetahui -
[27]
"Tentang perkara yang menyebabkan daku diampunkan oleh Tuhanku, serta dijadikannya daku dari orang-orang yang dimuliakan".
[28]
Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah ia (mati) sebarang pasukan tentera dari langit (untuk membinasakan mereka), dan tidak perlu Kami menurunkannya.
[29]
(Kebinasaan mereka) hanyalah dilakukan dengan satu pekikan (yang dahsyat), maka dengan serta merta mereka semua sunyi-sepi tidak hidup lagi.
[30]
Sungguh besar perasaan sesal dan kecewa yang menimpa hamba-hamba (yang mengingkari kebenaran)! Tidak datang kepada mereka seorang Rasul melainkan mereka mengejek-ejek dan memperolok-olokkannya.
[31]
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka? Umat-umat yang telah binasa itu tidak kembali lagi kepada mereka (bahkan kembali kepada Kami, untuk menerima balasan).
[32]
Dan tidak ada satu makhluk pun melainkan dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).
[33]
Dan dalil yang terang untuk mereka (memahami kekuasaan dan kemurahan kami), ialah bumi yang mati; kami hidupkan dia serta kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripada biji-bijian itu mereka makan.
[34]
Dan kami jadikan di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur, dan kami pancarkan padanya beberapa matair,
[35]
Supaya mereka makan dari buah-buahannya dan dari apa yang dikerjakan oleh tangan mereka; maka patutkah mereka tidak bersyukur?
[36]
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan makhluk-makhluk semuanya berpasangan; sama ada dari yang ditumbuhkan oleh bumi, atau dari diri mereka, ataupun dari apa yang mereka tidak mengetahuinya.
[37]
Dan lagi dalil yang terang untuk mereka (berfikir) ialah malam; Kami hilangkan siang daripadanya, maka dengan serta-merta mereka berada dalam gelap-gelita;
[38]
Dan (sebahagian dari dalil yang tersebut ialah) matahari; ia kelihatan beredar ke tempat yang ditetapkan baginya; itu adalah takdir Tuhan yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui;
[39]
Dan bulan pula Kami takdirkan dia beredar melalui beberapa peringkat, sehingga di akhir peredarannya kelihatan kembalinya pula ke peringkat awalnya - (berbentuk melengkung) seperti tandan yang kering.
[40]
(Dengan ketentuan yang demikian), matahari tidak mudah baginya mengejar bulan, dan malam pula tidak dapat mendahului siang; kerana tiap-tiap satunya beredar terapung-apung di tempat edarannya masing-masing.
[41]
Dan satu dalil lagi untuk mereka (insaf) ialah, Kami membawa belayar jenis keluarga mereka dalam bahtera yang penuh sarat;
[42]
Dan Kami ciptakan untuk mereka, jenis-jenis kenderaan yang sama dengannya, yang mereka dapat mengenderainya.
[43]
Dan jika kami kehendaki, kami boleh tenggelamkan mereka; (kiranya Kami lakukan yang demikian) maka tidak ada yang dapat memberi pertolongan kepada mereka, dan mereka juga tidak dapat diselamatkan, -
[44]
Kecuali dengan kemurahan dari pihak Kami memberi rahmat dan kesenangan hidup kepada mereka hingga ke suatu masa.
[45]
Dan apabila dikatakan kepada mereka: " berjaga-jagalah kamu akan apa yang ada di hadapan kamu (dari urusan-urusan hidup di dunia ini), dan apa yang ada di belakang kamu (dari huru-hara dan balasan akhirat), supaya kamu beroleh rahmat", (mereka tidak mengindahkannya).
[46]
Dan (itulah tabiat mereka) tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka dari keterangan-keterangan tuhan mereka melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya).
[47]
Dan apabila dikatakan kepada mereka:" Dermakanlah sebahagian dari rezeki yang dikurniakan Allah kepada kamu", berkatalah orang-orang yang kafir itu kepada orang-orang yang beriman (secara mengejek-ejek): " Patutkah kami memberi makan kepada orang yang jika Allah kehendaki tentulah Ia akan memberinya makan? Kamu ini hanyalah berada dalam kesesatan yang nyata".
[48]
Dan (apabila mereka diingatkan tentang huru-hara dan balasan akhirat) mereka bertanya (secara mempersenda): " Bilakah datangnya (hari akhirat) yang dijanjikan itu? Jika betul kamu orang-orang yang benar (maka kami sedia menunggu)!",
[49]
Mereka tidak menunggu melainkan satu pekikan yang - (dengan secara mengejut) akan membinasakan mereka semasa mereka dalam keadaan leka bertengkar (merundingkan urusan dunia masing-masing).
[50]
Maka dengan itu, mereka tidak berpeluang membuat sebarang pesanan (wasiat atau lainnya), dan (kalau mereka berada di luar) mereka tidak sempat kembali kepada keluarganya.
[51]
Dan sudah tentu akan ditiupkan sangkakala (menghidupkan orang-orang yang telah mati; apabila berlaku yang demikian) maka semuanya segera bangkit keluar dari kubur masing-masing (untuk) mengadap Tuhannya.
[52]
(Pada ketika itu) orang-orang yang tidak percayakan hidup semula berkata: Aduhai celakanya kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari kubur tempat tidur kami?,, (Lalu dikatakan kepada mereka): " Inilah dia yang telah dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pemurah dan benarlah berita yang disampaikan oleh Rasul-rasul!,
[53]
Hanyalah dengan berlakunya satu pekikan sahaja, maka dengan serta merta mereka dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).
[54]
Maka pada hari itu, tidak ada seseorang yang akan dianiaya sedikitpun, dan kamu pula tidak akan dibalas melainkan menurut amal yang kamu telah kerjakan.
[55]
Sesungguhnya penduduk Syurga pada hari itu, berada dalam keadaan sibuk leka menikmati kesenangan;
[56]
Mereka dengan pasangan-pasangan mereka bersukaria di tempat yang teduh, sambil duduk berbaring di atas pelamin;
[57]
Mereka beroleh dalam Syurga itu pelbagai jenis buah-buahan, dan mereka beroleh apa sahaja yang mereka kehendaki;
[58]
(Mereka juga beroleh) ucapan salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani.
[59]
Dan (sebaliknya dikatakan kepada orang-orang yang kafir): "Berpisahlah kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa, (dari bercampur gaul dengan orang-orang yang beriman).
[60]
"Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah Syaitan? Sesungguhnya ia musuh yang nyata terhadap kamu!
[61]
"Dan (Aku perintahkan): hendaklah kamu menyembahKu; inilah jalan yang lurus.
[62]
"Dan sesungguhnya Syaitan itu telah menyesatkan golongan yang ramai di antara kamu; (setelah kamu mengetahui akibat mereka) maka tidakkah sepatutnya kamu berfikir dan insaf?
[63]
"Yang kamu saksikan sekarang ialah neraka Jahannam, yang kamu selalu diancam memasukinya (kalau kamu tidak taatkan perintah Allah).
[64]
"Rasalah kamu bakarannya pada hari ini, disebabkan perbuatan kufur yang kamu telah lakukan!"
[65]
Pada waktu itu Kami meteraikan mulut mereka (sejurus); dan (memberi peluang kepada) tangan-tangan mereka memberitahu Kami (kesalahan masing-masing), dan kaki mereka pula menjadi saksi tentang apa yang mereka telah usahakan.
[66]
(Matahati orang-orang yang menderhaka itu rosak) dan kalau Kami kehendaki, Kami berkuasa menghapuskan bentuk dan biji mata kepala mereka menjadi rata, sehingga masing-masing menerpa mencari-cari jalan (yang biasa mereka lalui). (Kiranya dijadikan demikian) maka bagaimanakah mereka dapat melihatnya?
[67]
(Kekuatan akal fikiran mereka juga tidak sihat) dan kalau kami kehendaki, kami berkuasa mangubahkan keadaan jasmani mereka (menjadi kaku beku) di tempat yang mereka berada padanya; maka dengan itu, mereka tidak dapat mara ke hadapan dan juga tidak dapat undur ke belakang.
[68]
Dan (hendaklah diingat bahawa) sesiapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami balikkan kembali kejadiannya (kepada keadaan serba lemah; hakikat ini memang jelas) maka mengapa mereka tidak mahu memikirkannya?
[69]
(Nabi Muhammad bukanlah penyair) dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan kepandaian bersyair itu pula tidak sesuai baginya. Yang Kami wahyukan kepadanya itu tidak lain melainkan nasihat pengajaran dan Kitab Suci yang memberi penerangan;
[70]
Supaya ia memberi peringatan kepada orang yang sedia hidup (hatinya), dan supaya nyata tetapnya hukuman (azab) terhadap orang-orang yang kufur ingkar.
[71]
Tidakkah mereka melihat dan memikirkan, bahawa Kami telah menciptakan untuk mereka binatang-binatang ternak, di antara jenis-jenis makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami lalu mereka memilikinya?
[72]
Dan Kami jinakkan dia untuk kegunaan mereka; maka sebahagian di antaranya menjadi kenderaan mereka, dan sebahagian lagi mereka makan.
[73]
Dan mereka beroleh berbagai faedah dan kegunaan pada binatang ternak itu dan juga beroleh minuman; maka mengapa mereka tidak mahu bersyukur?
[74]
Dan tergamak mereka menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah, (dengan harapan semoga mereka mendapat pertolongan (dari makhluk-makhluk itu).
[75]
Benda-benda yang mereka sembah itu tidak dapat sama sekali menolong mereka, sedang benda-benda itu sendiri menjadi tentera yang akan dibawa hadir (pada hari kiamat, untuk memberi azab seksa) kepada mereka.
[76]
Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita disebabkan tuduhan-tuduhan mereka (terhadapmu). Sesungguhnya Kami sedia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan.
[77]
Tidakkah manusia itu melihat dan mengetahui, bahawa Kami telah menciptakan dia dari (setitis) air benih? Dalam pada itu (setelah Kami sempurnakan kejadiannya dan tenaga kekuatannya) maka dengan tidak semena-mena menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya (mengenai kekuasaan Kami menghidupkan semula orang-orang yang mati),
[78]
Serta ia mengemukakan satu misal perbandingan kepada Kami (tentang kekuasaan itu), dan ia pula lupakan keadaan Kami menciptakannya sambil ia bertanya: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur seperti debu?"
[79]
Katakanlah: "Tulang-tulang yang hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan yang telah menciptakannya pada awal mula wujudnya; dan Ia Maha Mengetahui akan segala keadaan makhluk-makhluk (yang diciptakanNya);
[80]
"Tuhan yang telah menjadikan api (boleh didapati) dari pohon-pohon yang hijau basah untuk kegunaan kamu, maka kamu pun selalu menyalakan api dari pohon-pohon itu".
[81]
Tidakkah diakui dan tidakkah dipercayai bahawa Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi (yang demikian besarnya) - berkuasa menciptakan semula manusia sebagaimana Ia menciptakan mereka dahulu? Ya! Diakui dan dipercayai berkuasa! Dan Dia lah Pencipta yang tidak ada bandinganNya, lagi Yang Maha Mengetahui.
[82]
Sesungguhnya keadaan kekuasaanNya apabila Ia menghendaki adanya sesuatu, hanyalah Ia berfirman kepada (hakikat) benda itu: " Jadilah engkau! ". Maka ia terus menjadi.
[83]
Oleh itu akuilah kesucian Allah (dengan mengucap: Subhaanallah!) - Tuhan yang memiliki dan menguasai tiap-tiap sesuatu, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
Yaa, Siin.
[2]
Demi Al-Quran yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang tetap kukuh,
[3]
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad adalah seorang Rasul) dari Rasul-rasul yang telah diutus,
[4]
Yang tetap di atas jalan yang lurus (ugama Islam).
[5]
Al-Quran itu, diturunkan oleh Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani,
[6]
Supaya engkau memberi peringatan dan amaran kepada kaum yang datuk neneknya telah lama tidak diberikan peringatan dan amaran; sebab itulah mereka lalai.
[7]
Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, kerana mereka tidak mahu beriman.
[8]
Sesungguhnya Kami jadikan (kesombongan dan keengganan mereka tunduk kepada kebenaran sebagai) belenggu yang memberkas kedua tangan mereka ke batang leher mereka; (lebarnya belenggu itu) sampai (menongkatkan) dagu mereka lalu menjadilah mereka terdongak.
[9]
Dan Kami jadikan (sifat tamak dan gila mereka kepada harta benda dan pangkat itu sebagai) sekatan (yang menghalang mereka daripada memandang kepada keburukan dan kesingkatan masa dunia yang ada) di hadapan mereka, dan sekatan (yang menghalang mereka daripada memikirkan azab yang ada) di belakang mereka (pada hari kiamat). lalu Kami tutup pandangan mereka; maka dengan itu, mereka tidak dapat melihat (jalan yang benar).
[10]
Dan (dengan sebab itu) sama sahaja kepada mereka, engkau beri amaran atau engkau tidak beri amaran kepadanya - mereka tidak akan beriman.
[11]
Sesungguhnya peringatan dan amaran (yang berkesan dan mendatangkan faedah) hanyalah yang engkau berikan kepada orang yang sedia menurut ajaran Al-Quran serta ia takut (melanggar perintah Allah) Ar-Rahman semasa ia tidak dilihat orang dan semasa ia tidak melihat azab Tuhan. Oleh itu berilah kepadanya berita yang mengembirakan dengan keampunan dan pahala yang mulia.
[12]
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami tuliskan segala yang mereka telah kerjakan serta segala kesan perkataan dan perbuatan yang mereka tinggalkan. Dan (ingatlah) tiap-tiap sesuatu kami catitkan satu persatu dalam Kitab (ibu Suratan) yang jelas nyata.
[13]
Dan ceritakanlah kepada mereka satu keadaan yang ajaib mengenai kisah penduduk sebuah bandar (yang tertentu) iaitu ketika mereka didatangi Rasul-rasul (Kami),
[14]
Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang Rasul lalu mereka mendustakannya; kemudian Kami kuatkan (kedua Rasul itu) dengan Rasul yang ketiga, lalu Rasul-rasul itu berkata: ` Sesungguhnya kami ini adalah diutuskan kepada kamu '.
[15]
Penduduk bandar itu menjawab: "Kamu ini tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga, dan Tuhan Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun (tentang ugama yang kamu dakwakan); Kamu ini tidak lain hanyalah berdusta".
[16]
Rasul-rasul berkata: Tuhan Kami mengetahui bahawa sesungguhnya Kami adalah Rasul-rasul yang diutus kepada kamu,
[17]
"Dan tugas Kami hanyalah menyampaikan perintah-perintahNya dengan cara yang jelas nyata".
[18]
Penduduk bandar itu berkata pula: "Sesungguhnya kami merasa nahas dan malang dengan sebab kamu. Demi sesungguhnya, kalau kamu tidak berhenti (dari menjalankan tugas yang kamu katakan itu), tentulah kami akan merejam kamu dan sudah tentu kamu akan merasai dari pihak kami azab seksa yang tidak terperi sakitnya".
[19]
Rasul-rasul itu menjawab: "Nahas dan malang kamu itu adalah disebabkan (kekufuran) yang ada pada kamu. Patutkah kerana kamu diberi peringatan dan nasihat pengajaran (maka kamu mengancam kami dengan apa yang kamu katakan itu)? (Kamu bukanlah orang-orang yang mahu insaf) bahkan kamu adalah kaum pelampau".
[20]
Dan (semasa Rasul-rasul itu diancam), datanglah seorang lelaki dari hujung bandar itu dengan berlari, lalu memberi nasihat dengan katanya:" Wahai kaumku! Turutlah Rasul-rasul itu -
[21]
"Turutlah orang-orang yang tidak meminta kapada kamu sesuatu balasan, sedang mereka adalah orang-orang mandapat hidayah petunjuk".
[22]
Dan (apabila ditanya: Sudahkah engkau menerima ugama mereka? Maka jawabnya): "Mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang menciptakan daku, dan yang kepadaNyalah (aku dan) kamu semua akan dikembalikan?
[23]
"Patutkah aku menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah? (Sudah tentu tidak patut, kerana) jika Allah yang Maha Pemurah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, mereka tidak dapat memberikan sebarang syafaat kepadaku, dan mereka juga tidak dapat menyelamatkan daku.
[24]
"Sesungguhnya aku (kalau melakukan syirik) tentulah aku pada ketika itu berada dalam kesesatan yang nyata.
[25]
"Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhan kamu, maka dengarlah (nasihatku)",.
[26]
(Setelah ia mati) lalu dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam Syurga". Ia berkata; "Alangkah baiknya kalau kaumku mengetahui -
[27]
"Tentang perkara yang menyebabkan daku diampunkan oleh Tuhanku, serta dijadikannya daku dari orang-orang yang dimuliakan".
[28]
Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah ia (mati) sebarang pasukan tentera dari langit (untuk membinasakan mereka), dan tidak perlu Kami menurunkannya.
[29]
(Kebinasaan mereka) hanyalah dilakukan dengan satu pekikan (yang dahsyat), maka dengan serta merta mereka semua sunyi-sepi tidak hidup lagi.
[30]
Sungguh besar perasaan sesal dan kecewa yang menimpa hamba-hamba (yang mengingkari kebenaran)! Tidak datang kepada mereka seorang Rasul melainkan mereka mengejek-ejek dan memperolok-olokkannya.
[31]
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka? Umat-umat yang telah binasa itu tidak kembali lagi kepada mereka (bahkan kembali kepada Kami, untuk menerima balasan).
[32]
Dan tidak ada satu makhluk pun melainkan dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).
[33]
Dan dalil yang terang untuk mereka (memahami kekuasaan dan kemurahan kami), ialah bumi yang mati; kami hidupkan dia serta kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripada biji-bijian itu mereka makan.
[34]
Dan kami jadikan di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur, dan kami pancarkan padanya beberapa matair,
[35]
Supaya mereka makan dari buah-buahannya dan dari apa yang dikerjakan oleh tangan mereka; maka patutkah mereka tidak bersyukur?
[36]
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan makhluk-makhluk semuanya berpasangan; sama ada dari yang ditumbuhkan oleh bumi, atau dari diri mereka, ataupun dari apa yang mereka tidak mengetahuinya.
[37]
Dan lagi dalil yang terang untuk mereka (berfikir) ialah malam; Kami hilangkan siang daripadanya, maka dengan serta-merta mereka berada dalam gelap-gelita;
[38]
Dan (sebahagian dari dalil yang tersebut ialah) matahari; ia kelihatan beredar ke tempat yang ditetapkan baginya; itu adalah takdir Tuhan yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui;
[39]
Dan bulan pula Kami takdirkan dia beredar melalui beberapa peringkat, sehingga di akhir peredarannya kelihatan kembalinya pula ke peringkat awalnya - (berbentuk melengkung) seperti tandan yang kering.
[40]
(Dengan ketentuan yang demikian), matahari tidak mudah baginya mengejar bulan, dan malam pula tidak dapat mendahului siang; kerana tiap-tiap satunya beredar terapung-apung di tempat edarannya masing-masing.
[41]
Dan satu dalil lagi untuk mereka (insaf) ialah, Kami membawa belayar jenis keluarga mereka dalam bahtera yang penuh sarat;
[42]
Dan Kami ciptakan untuk mereka, jenis-jenis kenderaan yang sama dengannya, yang mereka dapat mengenderainya.
[43]
Dan jika kami kehendaki, kami boleh tenggelamkan mereka; (kiranya Kami lakukan yang demikian) maka tidak ada yang dapat memberi pertolongan kepada mereka, dan mereka juga tidak dapat diselamatkan, -
[44]
Kecuali dengan kemurahan dari pihak Kami memberi rahmat dan kesenangan hidup kepada mereka hingga ke suatu masa.
[45]
Dan apabila dikatakan kepada mereka: " berjaga-jagalah kamu akan apa yang ada di hadapan kamu (dari urusan-urusan hidup di dunia ini), dan apa yang ada di belakang kamu (dari huru-hara dan balasan akhirat), supaya kamu beroleh rahmat", (mereka tidak mengindahkannya).
[46]
Dan (itulah tabiat mereka) tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka dari keterangan-keterangan tuhan mereka melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya).
[47]
Dan apabila dikatakan kepada mereka:" Dermakanlah sebahagian dari rezeki yang dikurniakan Allah kepada kamu", berkatalah orang-orang yang kafir itu kepada orang-orang yang beriman (secara mengejek-ejek): " Patutkah kami memberi makan kepada orang yang jika Allah kehendaki tentulah Ia akan memberinya makan? Kamu ini hanyalah berada dalam kesesatan yang nyata".
[48]
Dan (apabila mereka diingatkan tentang huru-hara dan balasan akhirat) mereka bertanya (secara mempersenda): " Bilakah datangnya (hari akhirat) yang dijanjikan itu? Jika betul kamu orang-orang yang benar (maka kami sedia menunggu)!",
[49]
Mereka tidak menunggu melainkan satu pekikan yang - (dengan secara mengejut) akan membinasakan mereka semasa mereka dalam keadaan leka bertengkar (merundingkan urusan dunia masing-masing).
[50]
Maka dengan itu, mereka tidak berpeluang membuat sebarang pesanan (wasiat atau lainnya), dan (kalau mereka berada di luar) mereka tidak sempat kembali kepada keluarganya.
[51]
Dan sudah tentu akan ditiupkan sangkakala (menghidupkan orang-orang yang telah mati; apabila berlaku yang demikian) maka semuanya segera bangkit keluar dari kubur masing-masing (untuk) mengadap Tuhannya.
[52]
(Pada ketika itu) orang-orang yang tidak percayakan hidup semula berkata: Aduhai celakanya kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari kubur tempat tidur kami?,, (Lalu dikatakan kepada mereka): " Inilah dia yang telah dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pemurah dan benarlah berita yang disampaikan oleh Rasul-rasul!,
[53]
Hanyalah dengan berlakunya satu pekikan sahaja, maka dengan serta merta mereka dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).
[54]
Maka pada hari itu, tidak ada seseorang yang akan dianiaya sedikitpun, dan kamu pula tidak akan dibalas melainkan menurut amal yang kamu telah kerjakan.
[55]
Sesungguhnya penduduk Syurga pada hari itu, berada dalam keadaan sibuk leka menikmati kesenangan;
[56]
Mereka dengan pasangan-pasangan mereka bersukaria di tempat yang teduh, sambil duduk berbaring di atas pelamin;
[57]
Mereka beroleh dalam Syurga itu pelbagai jenis buah-buahan, dan mereka beroleh apa sahaja yang mereka kehendaki;
[58]
(Mereka juga beroleh) ucapan salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani.
[59]
Dan (sebaliknya dikatakan kepada orang-orang yang kafir): "Berpisahlah kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa, (dari bercampur gaul dengan orang-orang yang beriman).
[60]
"Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah Syaitan? Sesungguhnya ia musuh yang nyata terhadap kamu!
[61]
"Dan (Aku perintahkan): hendaklah kamu menyembahKu; inilah jalan yang lurus.
[62]
"Dan sesungguhnya Syaitan itu telah menyesatkan golongan yang ramai di antara kamu; (setelah kamu mengetahui akibat mereka) maka tidakkah sepatutnya kamu berfikir dan insaf?
[63]
"Yang kamu saksikan sekarang ialah neraka Jahannam, yang kamu selalu diancam memasukinya (kalau kamu tidak taatkan perintah Allah).
[64]
"Rasalah kamu bakarannya pada hari ini, disebabkan perbuatan kufur yang kamu telah lakukan!"
[65]
Pada waktu itu Kami meteraikan mulut mereka (sejurus); dan (memberi peluang kepada) tangan-tangan mereka memberitahu Kami (kesalahan masing-masing), dan kaki mereka pula menjadi saksi tentang apa yang mereka telah usahakan.
[66]
(Matahati orang-orang yang menderhaka itu rosak) dan kalau Kami kehendaki, Kami berkuasa menghapuskan bentuk dan biji mata kepala mereka menjadi rata, sehingga masing-masing menerpa mencari-cari jalan (yang biasa mereka lalui). (Kiranya dijadikan demikian) maka bagaimanakah mereka dapat melihatnya?
[67]
(Kekuatan akal fikiran mereka juga tidak sihat) dan kalau kami kehendaki, kami berkuasa mangubahkan keadaan jasmani mereka (menjadi kaku beku) di tempat yang mereka berada padanya; maka dengan itu, mereka tidak dapat mara ke hadapan dan juga tidak dapat undur ke belakang.
[68]
Dan (hendaklah diingat bahawa) sesiapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami balikkan kembali kejadiannya (kepada keadaan serba lemah; hakikat ini memang jelas) maka mengapa mereka tidak mahu memikirkannya?
[69]
(Nabi Muhammad bukanlah penyair) dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan kepandaian bersyair itu pula tidak sesuai baginya. Yang Kami wahyukan kepadanya itu tidak lain melainkan nasihat pengajaran dan Kitab Suci yang memberi penerangan;
[70]
Supaya ia memberi peringatan kepada orang yang sedia hidup (hatinya), dan supaya nyata tetapnya hukuman (azab) terhadap orang-orang yang kufur ingkar.
[71]
Tidakkah mereka melihat dan memikirkan, bahawa Kami telah menciptakan untuk mereka binatang-binatang ternak, di antara jenis-jenis makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami lalu mereka memilikinya?
[72]
Dan Kami jinakkan dia untuk kegunaan mereka; maka sebahagian di antaranya menjadi kenderaan mereka, dan sebahagian lagi mereka makan.
[73]
Dan mereka beroleh berbagai faedah dan kegunaan pada binatang ternak itu dan juga beroleh minuman; maka mengapa mereka tidak mahu bersyukur?
[74]
Dan tergamak mereka menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah, (dengan harapan semoga mereka mendapat pertolongan (dari makhluk-makhluk itu).
[75]
Benda-benda yang mereka sembah itu tidak dapat sama sekali menolong mereka, sedang benda-benda itu sendiri menjadi tentera yang akan dibawa hadir (pada hari kiamat, untuk memberi azab seksa) kepada mereka.
[76]
Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita disebabkan tuduhan-tuduhan mereka (terhadapmu). Sesungguhnya Kami sedia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan.
[77]
Tidakkah manusia itu melihat dan mengetahui, bahawa Kami telah menciptakan dia dari (setitis) air benih? Dalam pada itu (setelah Kami sempurnakan kejadiannya dan tenaga kekuatannya) maka dengan tidak semena-mena menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya (mengenai kekuasaan Kami menghidupkan semula orang-orang yang mati),
[78]
Serta ia mengemukakan satu misal perbandingan kepada Kami (tentang kekuasaan itu), dan ia pula lupakan keadaan Kami menciptakannya sambil ia bertanya: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur seperti debu?"
[79]
Katakanlah: "Tulang-tulang yang hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan yang telah menciptakannya pada awal mula wujudnya; dan Ia Maha Mengetahui akan segala keadaan makhluk-makhluk (yang diciptakanNya);
[80]
"Tuhan yang telah menjadikan api (boleh didapati) dari pohon-pohon yang hijau basah untuk kegunaan kamu, maka kamu pun selalu menyalakan api dari pohon-pohon itu".
[81]
Tidakkah diakui dan tidakkah dipercayai bahawa Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi (yang demikian besarnya) - berkuasa menciptakan semula manusia sebagaimana Ia menciptakan mereka dahulu? Ya! Diakui dan dipercayai berkuasa! Dan Dia lah Pencipta yang tidak ada bandinganNya, lagi Yang Maha Mengetahui.
[82]
Sesungguhnya keadaan kekuasaanNya apabila Ia menghendaki adanya sesuatu, hanyalah Ia berfirman kepada (hakikat) benda itu: " Jadilah engkau! ". Maka ia terus menjadi.
[83]
Oleh itu akuilah kesucian Allah (dengan mengucap: Subhaanallah!) - Tuhan yang memiliki dan menguasai tiap-tiap sesuatu, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
*. Surah Yusuf
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Alif, Laam, Raa'. Ini ialah ayat-ayat Kitab Al-Quran yang menyatakan kebenaran.
Sesungguhnya Kami menurunkan kitab itu sebagai Quran yang dibaca dengan bahasa Arab, supaya kamu (menggunakan akal untuk) memahaminya.
Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) seindah-indah kisah dengan jalan Kami wahyukan kepadamu Al-Quran ini, padahal sebenarnya engkau sebelum datangnya wahyu itu, adalah dari orang-orang yang tidak pernah menyedari akan halnya.
(Ingatlah peristiwa) ketika Nabi Yusuf berkata kepada bapanya: "Wahai ayahku! Sesungguhnya aku mimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan; aku melihat mereka tunduk memberi hormat kepadaku".
Bapanya berkata:" Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, kerana aku khuatir mereka akan menjalankan sesuatu rancangan jahat terhadapmu. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Dan demikianlah caranya Tuhanmu memilihmu, dan akan mengajarmu takbir mimpi, serta akan menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan kepada keluarga Yaakub: sebagaimana Ia telah menyempurnakannya kepada datuk nenekmu dahulu: Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana".
Demi sesungguhnya! (Kisah) Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya itu mengandungi beberapa pengajaran bagi orang-orang yang bertanya (tentang hal mereka untuk mengambil iktibar).
(Kisah itu bermula) ketika saudara-saudara Yusuf berkata (sesama sendiri): "Sesungguhnya Yusuf dan adiknya, lebih disayangi oleh bapa kita daripada kita, padahal kita ini satu kumpulan (yang ramai dan berguna). Sesungguhnya bapa kita adalah dalam keadaan tidak adil yang nyata."
(Ramai di antara mereka berkata):" Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat yang jauh, supaya perhatian dan kasih sayang bapa kamu tertumpu kepada kamu semata-mata, dan supaya kamu sesudah itu menjadi orang-orang yang baik dan berguna".
Salah seorang di antara mereka berkata: "Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi buanglah dia ke dalam pergi, supaya ia dipungut oleh sebahagian dari orang-orang musafir (yang lalu di situ), kalaulah kamu tetap hendak menjalankan rancangan kamu itu".
Mereka pun (pergi berjumpa dengan bapa mereka lalu) berkata: Wahai ayah kami! Mengapa ayah tidak percaya kepada kami tentang Yusuf, padahal sesungguhnya kami sentiasa tulus ikhlas mengambil berat kepadanya?
Biarkan dia pergi bersama-sama kami esok, supaya ia bersuka ria makan minum dan bermain-main dengan bebasnya; dan sesungguhnya kami akan menjaganya dengan sebaik-baiknya".
Bapa mereka menjawab: "Permergian kamu membawanya bersama sangatlah mendukacitakan daku, dan aku pula bimbang ia akan dimakan oleh serigala, ketika kamu lalai dari mengawalnya ".
Mereka berkata: "Kalau dia dimakan oleh serigala, sedang kami ramai bilangannya, sesungguhnya kami sudah tentu menjadilah orang-orang yang rugi".
Setelah mereka pergi dengan membawanya bersama dan setelah mereka sekata hendak melepaskan dia ke dalam perigi, (mereka pun melakukan yang demikian), dan kami pula ilhamkan kepadanya:" Sesungguhnya engkau (wahai Yusuf, akan terselamat, dan) akan memberi tahu mereka tentang hal perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak sedar (dan tidak mengingatinya lagi) ".
Dan sesudah itu datanglah mereka mendapatkan bapa mereka pada waktu senja sambil (buat-buat) menangis.
Mereka berkata: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami telah pergi berlumba-lumba berburu dan kami telah tinggalkan Yusuf menjaga barang-barang kami, lalu ia dimakan oleh serigala; dan sudah tentu ayah tidak akan percaya kepada kata-kata kami ini, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar".
Dan (bagi mengesahkan dakwaan itu) mereka pula melumurkan baju Yusuf dengan darah palsu. Bapa mereka berkata: "Tidak! Bahkan nafsu kamu memperelokkan kepada kamu suatu perkara (yang tidak diterima akal). Kalau demikian, bersabarlah aku dengan sebaik-baiknya, dan Allah jualah yang dipohonkan pertolonganNya, mengenai apa yang kamu katakan itu."
Dan (semasa Yusuf dalam perigi) datanglah ke tempat itu satu rombongan (ahli perniagaan) yang sedang dalam perjalanan; lalu mereka menghantarkan seorang pencari air bagi mereka; (setelah sampainya ke perigi itu) dia pun menghulurkan timbanya (dan manakala ia melihat Yusuf bergantung pada timbanya) ia berseru dengan katanya: "Hai, (ini) sungguh mengembirakan! Ini adalah seorang budak lelaki (yang cantik parasnya)". (Setelah mengetahui hal itu, saudara-saudara Yusuf pun datang) serta mereka sembunyikan keadaan Yusuf yang sebenarnya (untuk dijual) sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.
Dan (setelah berlaku perundingan) mereka menjualnya dengan harga yang murah, iaitu beberapa dirham sahaja bilangannya; dan mereka adalah orang-orang yang tidak menghargainya.
Dan (setelah Yusuf dijualkan di negeri Mesir), berkatalah orang yang membeli Yusuf kepada isterinya: "Berilah dia layanan yang sebaik-baiknya; semoga ia berguna kepada kita, atau kita jadikan dia anak". Dan demikianlah caranya kami menetapkan kedudukan Yusuf di bumi (Mesir untuk dihormati dan disayangi), dan untuk kami mengajarnya sebahagian dari ilmu takbir mimpi. Dan Allah Maha Kuasa melakukan segala perkara yang telah ditetapkanNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dan ketika Yusuf sampai ke peringkat umurnya yang sempurna kekuatannya, Kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikianlah kami membalas orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
Dan perempuan yang Yusuf tinggal di rumahnya, bersungguh-sungguh memujuk Yusuf berkehendakkan dirinya; dan perempuan itupun menutup pintu-pintu serta berkata: "Marilah ke mari, aku bersedia untukmu". Yusuf menjawab: "Aku berlindung kepada Allah (dari perbuatan yang keji itu); sesungguhnya Tuhanku telah memuliharaku dengan sebaik-baiknya; sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan berjaya".
Dan sebenarnya perempuan itu telah berkeinginan sangat kepadanya, dan Yusuf pula (mungkin timbul) keinginannya kepada perempuan itu kalaulah ia tidak menyedari kenyataan Tuhannya (tentang kejinya perbuatan zina itu). Demikianlah (takdir Kami) untuk menjauhkan dari Yusuf perkara-perkara yang tidak baik dan perbuatan-perbuatan yang keji, kerana sesungguhnya ia dari hamba-hamba Kami yang dibersihkan dari segala dosa.
Dan mereka berdua pun berkejaran ke pintu, serta perempuan itu mengoyakkan baju Yusuf dari belakang; lalu terserempaklah keduanya dengan suami perempuan itu di muka pintu. Tiba-tiba perempuan itu berkata (kepada suaminya): Tidak ada balasan bagi orang yang mahu membuat jahat terhadap isterimu melainkan dipenjarakan dia atau dikenakan azab yang menyiksanya".
Yusuf pula berkata: "Dia lah yang memujukku berkehendakkan diriku". (Suaminya tercengang mendengarnya) dan seorang dari keluarga perempuan itu (yang ada bersama-sama) tampil memberi pendapatnya dengan berkata:" "Jika baju Yusuf koyak dari depan maka benarlah tuduhan perempuan itu, dan menjadilah Yusuf dari orang-orang yang dusta.
Dan jika bajunya koyak dari belakang, maka dustalah perempuan itu, dan Yusuf adalah dari orang-orang yang benar".
Setelah suaminya melihat baju Yusuf koyak dari belakang, berkatalah ia: "Sesungguhnya ini adalah dari tipu daya kamu orang-orang perempuan; sesungguhnya tipu daya kamu amatlah besar pengaruhnya.
Wahai Yusuf, lupakanlah hal ini. Dan engkau (Wahai Zulaikha),
mintalah ampun bagi dosamu, sesungguhnya engkau adalah dari orang-orang
yang bersalah!"
Dan (sesudah itu) perempuan-perempuan di bandar Mesir (mencaci hal Zulaikha dengan) berkata: Isteri Al-Aziz itu memujuk hambanya (Yusuf) berkehendakkan dirinya, sesungguhnya cintanya (kepada Yusuf) itu sudahlah meresap ke dalam lipatan hatinya; sesungguhnya kami memandangnya berada dalam kesesatan yang nyata."
Maka apabila ia (Zulaikha) mendengar cacian mereka, dia pun menjemput mereka dan menyediakan satu jamuan untuk mereka, serta memberi kepada - tiap seorang di antara mereka sebilah pisau. Dan pada ketika itu berkatalah ia (kepada Yusuf): "Keluarlah di hadapan mereka". Maka ketika mereka melihatnya, mereka tercengang melihat kecantikan parasnya, dan mereka dengan tidak sedar melukakan tangan mereka sambil berkata: "Jauhnya Allah dari kekurangan! Ini bukanlah seorang manusia, ini tidak lain melainkan malaikat yang mulia!"
(Zulaikha) berkata: "Inilah orangnya yang kamu tempelak aku mengenainya! Sebenarnya aku telah memujuknya berkehendakkan dirinya tetapi ia menolak dan berpegang teguh kepada kesuciannya; dan demi sesungguhnya kalau ia tidak mahu melakukan apa yang aku suruh tentulah ia akan dipenjarakan, dan akan menjadi dari orang-orang yang hina."
Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: "Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya".
Maka Tuhannya memperkenankan doanya, lalu dijauhkan daripadanya tipu daya mereka; sesungguhnya Allah jualah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Kemudian timbul fikiran bagi suami perempuan itu, serta orang-orangnya hendak memenjarakan Yusuf sesudah mereka nampak tanda-tanda (yang menghendaki supaya Yusuf dijauhkan) hingga ke suatu masa.
Dan masuklah bersama-samanya ke penjara dua orang khadam raja. Salah seorang di antaranya (bertanya kepada Yusuf dengan) berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat diriku memerah anggur ". Dan berkata pula yang seorang lagi: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat diriku menjunjung roti atas kepalaku, yang sebahagiannya dimakan oleh burung." (kemudian keduanya berkata): "Terangkanlah kepada kami akan takbirnya. Sesungguhnya kami memandangmu: dari orang-orang yang berbuat kebaikan (untuk umum)".
Yusuf menjawab: "(Aku bukan sahaja dapat menerangkan takbir mimpi kamu itu, bahkan) tidak datang kepada kamu sesuatu makanan yang diberikan kepada kamu (tiap-tiap hari dalam penjara), melainkan aku juga dapat memberitahu kepada kamu akan nama dan jenisnya, sebelum ia dibawa kepada kamu. Yang demikian itu ialah sebahagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Dengan sebab itu aku meninggalkan agama kaum yang tidak beriman kepada Allah serta tidak pula percayakan hari akhirat.
"Dan aku menurut agama bapa dan datuk nenekku: Ibrahim dan Ishak serta Yaakub. Tidaklah sepatutnya kita mempersekutukan sesuatupun dengan Allah. Mentauhid - mengesakan Allah ialah hasil dari limpah kurnia Allah kepada kita dan kepada umat manusia. Tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
"Wahai sahabatku berdua yang sepenjara, memuja dan menyembah berbilang-bilang tuhan yang bercerai-berai itukah yang lebih baik atau menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa, lagi Maha Kuasa?
Apa yang kamu sembah, yang lain dari Allah, hanyalah nama-nama yang kamu menamakannya, kamu dan datuk nenek kamu, Allah tidak pernah menurunkan sebarang bukti yang membenarkannya. Sebenarnya hukum (yang menentukan amal ibadat) hanyalah bagi Allah. Ia memerintahkan supaya kamu jangan menyembah melainkan Dia. Yang demikian itulah Agama yang betul, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
"Wahai sahabatku berdua yang sepenjara! (Takbir mimpi kamu itu ialah): adapun salah seorang dari kamu, maka ia akan memberi minum arak kepada tuannya. Ada pun yang seorang lagi, maka ia akan dipalang, serta burung pula akan makan dari kepalanya. Telah selesailah (dan tetaplah berlakunya) perkara yang kamu tanyakan itu".
Dan berkatalah Yusuf kepada orang yang ia percaya akan terselamat di antara mereka berdua: "Sebutkanlah perihalku kepada tuanmu". (Setelah orang itu dibebaskan dari penjara) maka ia dilupakan oleh syaitan untuk menyebutkan (hal Yusuf) kepada tuannya. Dengan sebab itu tinggallah Yusuf dalam penjara beberapa tahun.
Dan (pada suatu hari) raja Mesir berkata: "Sesungguhnya aku mimpi melihat: tujuh ekor lembu yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor lembu yang kurus, dan aku melihat tujuh tangkai (biji-bijian) yang hijau dan tujuh tangkai lagi yang kering. Wahai ketua-ketua kaum (yang hadir, terangkanlah kepadaku tentang mimpiku ini, kalau kamu orang yang pandai menafsirkan mimpi".
Mereka menjawab: "Yang demikian itu ialah mimpi-mimpi yang bercampur aduk, dan kami bukanlah orang-orang yang mengetahui mimpi-mimpi (yang sedemikian) itu".
Dan (pada saat itu) berkatalah orang yang terselamat di antara mereka yang berdua itu, dan yang baharu mengingati (akan pesanan Yusuf) sesudah berlalu suatu masa yang lanjut: "Aku akan memberi tahu kepada kamu tafsirannya. Oleh itu hantarkanlah daku pergi (kepada orang yang mengetahui tafsirannya) ".
(Setelah ia berjumpa dengan Yusuf, berkatalah ia): "Yusuf, Wahai orang yang benar (pada segala-galanya)! tafsirkanlah kepada kami (seorang bermimpi melihat): tujuh ekor lembu yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor lembu yang kurus; dan tujuh tangkai (biji-bijian) yang hijau serta tujuh tangkai lagi yang kering; (tafsirkanlah) supaya aku kembali kepada orang-orang yang mengutusku itu, semoga mereka dapat mengetahui tafsirannya".
Yusuf menjawab: "Hendaklah kamu menanam bersungguh-sungguh tujuh tahun berturut-turut, kemudian apa yang kamu ketam biarkanlah dia pada tangkai-tangkainya; kecuali sedikit dari bahagian yang kamu jadikan untuk makan.
Kemudian akan datang selepas tempoh itu, tujuh tahun kemarau yang besar, yang akan menghabiskan makanan yang kamu sediakan baginya; kecuali sedikit dari apa yang kamu simpan (untuk dijadikan benih).
"Kemudian akan datang pula sesudah itu tahun yang padanya orang ramai beroleh rahmat hujan, dan padanya mereka dapat memerah (hasil anggur, zaitun dan sebagainya)".
Dan (apabila mendengar tafsiran itu) berkatalah raja Mesir:" Bawalah dia kepadaku! "Maka tatkata utusan raja datang kepada Yusuf (menjemputnya mengadap raja), Yusuf berkata kepadanya: Kembalilah kepada tuanmu kemudian bertanyalah kepadanya: "Apa halnya perempuan-perempuan yang melukakan tangan mereka ? Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka".
Setelah perempuan-perempuan itu dipanggil), raja bertanya kepada mereka: "Apahal kamu, semasa kamu memujuk Yusuf mengenai dirinya?" Mereka menjawab: JauhNya Allah dari segala cacat cela, kami tidak mengetahui sesuatu kejahatan terhadap Yusuf". Isteri Al-Aziz pun berkata: "Sekarang ternyatalah kebenaran (yang selama ini tersembunyi), akulah yang memujuk Yusuf berkehendakkan dirinya (tetapi ia telah menolak); dan sesungguhnya adalah ia dari orang-orang yang benar.
"(Pengakuanku) yang demikian supaya ia mengetahui, bahawa aku tidak mengkhianatinya semasa ia tidak hadir (bersama di sini); dan bahawa Allah tidak menjayakan tipu daya orang-orang yang khianat.
"Dan tiadalah aku berani membersihkan diriku; sesungguhnya nafsu manusia itu sangat menyuruh melakukan kejahatan, kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanku (maka terselamatlah ia dari hasutan nafsu itu). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."
Dan (setelah mendengar pengakuan perempuan-perempuan itu), raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, aku hendak menjadikan dia orang yang khas untuk aku bermesyuarat dengannya. Setelah (Yusuf dibawa mengadap, dan raja) berkata-kata dengannya (serta mengetahui kebijaksanaannya) berkatalah raja kepadanya: "Sesungguhnya engkau pada hari ini (wahai Yusuf), seorang yang berpangkat tinggi, lagi dipercayai di kalangan kami ".
Yusuf berkata: "Jadikanlah daku pengurus perbendaharaan hasil bumi (Mesir); sesungguhnya aku sedia menjaganya dengan sebaik-baiknya, lagi mengetahui cara mentadbirkannya".
Dan demikianlah caranya, Kami tetapkan kedudukan Yusuf memegang kuasa di bumi Mesir; ia bebas tinggal di negeri itu di mana sahaja yang disukainya. Kami limpahkan rahmat Kami kepada sesiapa sahaja yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menghilangkan balasan baik orang-orang yang berbuat kebaikan.
Dan sesungguhnya pahala hari akhirat lebih baik bagi orang-orang yang beriman serta mereka pula sentiasa bertaqwa.
Dan (setelah tiba musim kemarau) datanglah saudara-saudara Yusuf (ke Mesir), lalu masuklah mereka mendapatkannya; Yusuf dengan serta merta kenal mereka, sedang mereka tidak mengenalnya.
Dan ketika Yusuf menyediakan untuk mereka bekalan mereka, berkatalah ia:" (Pada kali yang lain) bawalah kepadaku saudara kamu yang sebapa. Tidakkah kamu melihat, bahawa aku menyempurnakan bekalan makanan kamu, dan bahawa aku sebaik-baik penerima tetamu?
Oleh itu, kalau kamu tidak membawanya kepadaku, maka tidak ada hak bagi kamu mendapat bekalan makanan di sisiku, dan janganlah kamu menghampiriku lagi".
Mereka menjawab: "Kami akan memujuk bapanya melepaskan dia bersama-sama kami, dan sesungguhnya kami akan melakukannya".
Dan (selepas itu) berkatalah Yusuf kepada orang-orang suruhannya. "Masukkanlah barang-barang dagangan mereka pada tempat simpanan barang di kenderaan mereka, supaya mereka mengetahuinya kelak ketika mereka kembali kepada keluarga mereka, dan supaya mereka datang lagi (ke negeri ini)".
Maka ketika mereka kembali kepada bapa mereka, berkatalah mereka: "Wahai ayah kami! Kami (tetap diberi amaran bahawa kami) tidak akan mendapat lagi bekalan makanan (kiranya Bunyamin tidak pergi bersama). Oleh itu, hantarkanlah dia bersama-sama kami, supaya kami dapat lagi bekalan makanan; dan sesungguhnya kami akan menjaganya dengan sebaik-baiknya".
Bapa mereka berkata: "(Jika aku lepaskan dia pergi bersama-sama kamu), aku tidak menaruh kepercayaan kepada kamu menjaganya melainkan seperti kepercayaanku kepada kamu menjaga saudaranya dahulu (yang telah kamu hampakan. Oleh itu aku hanya menaruh kepercayaan kepada Allah), kerana Allah jualah Penjaga yang sebaik-baiknya, dan Dia lah jua Yang Maha Mengasihani dari sesiapa sahaja yang menaruh belas kasihan".
Dan semasa mereka membuka barang-barang mereka, mereka dapati barang-barang dagangan mereka telah dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata dengan gembiranya: "Wahai ayah kami! Apa yang kita kehendaki lagi? Ini dia barang-barang dagangan yang kita jadikan tukaran (bagi mendapat gandum) itu telah dikembalikan kepada kita. Dan (dengan kemurahan hati menteri yang berbudi itu) akan dapatlah kami membawa lagi bekalan makanan kepada keluarga kami, dan kami pula akan dapat menjaga saudara kami, serta akan dapat tambahan benda-benda makanan sebanyak muatan seekor unta lagi. Pemberian tambahan yang sebanyak itu mudah sekali ditunaikannya".
Bapa mereka berkata:" Aku tidak sekali-kali akan melepaskan dia (Bunyamin) pergi bersama-sama kamu, sehingga kamu memberi kepadaku satu perjanjian yang teguh (bersumpah) dengan nama Allah, bahawa kamu akan membawanya kembali kepadaku dengan selamat, kecuali jika kamu semua dikepong dan dikalahkan oleh musuh". Maka ketika mereka memberikan perjanjian yang teguh (bersumpah) kepadanya, berkatalah ia: "Allah jualah yang menjadi Saksi dan Pengawas atas apa yang kita semua katakan itu."
Dan ia berkata lagi: "Wahai anak-anakku! Janganlah kamu masuk (ke bandar Mesir) dari sebuah pintu sahaja, tetapi masuklah dari beberapa buah pintu yang berlainan. Dan aku (dengan nasihatku ini), tidak dapat menyelamatkan kamu dari sesuatu takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Kuasa menetapkan sesuatu (sebab dan musabab) itu hanya tertentu bagi Allah. KepadaNyalah aku berserah diri, dan kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang yang mahu berserah diri".
Dan ketika mereka masuk menurut arah yang diperintahkan oleh bapa mereka, tidaklah perintahnya itu dapat menyelamatkan mereka dari apa yang telah ditakdirkan oleh Allah sedikitpun, tetapi yang demikian itu hanyalah melahirkan hajat yang terpendam dalam hati Nabi Yaakub. Dan sesungguhnya ia orang yang berilmu, kerana kami telah mengajarnya (dengan perantaraan wahyu); tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (akan rahsia takdir Tuhan).
Dan semasa mereka masuk mendapatkan Yusuf, ia menempatkan saudara kandungnya (Bunyamin) bersama-samanya, sambil berkata kepadanya:" Akulah saudara engkau Yusuf), oleh itu janganlah engkau berdukacita lagi disebabkan apa yang mereka lakukan".
Maka ketika ia membekalkan mereka dengan bekalan makan (yang mencukupi keperluan) mereka, lalu ia meletakkan bijana minuman raja di kenderaan saudaranya (Bunyamin), kemudian menyeru seorang penyeru:" Wahai orang-orang kafilah ini, sesungguhnya kamu adalah pencuri ".
Mereka bertanya sambil mengadap ke arah orang-orang menteri yang menuduh itu: "Apa benda kamu yang kehilangan?"
Orang-orang menteri menjawab: "Kami kehilangan cupak raja. Dan sesiapa yang memulangkannya akan diberi (benda-benda makanan) sebanyak muatan seekor unta, dan akulah yang menjamin pemberian itu".
Mereka berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya kamu sedia mengetahui bahawa kedatangan kami bukanlah untuk berbuat kerosakan di bumi (Mesir ini), dan kami pula bukanlah pencuri".
(Orang-orang menteri) bertanya: "Maka apa balasan pencuri itu, jika kamu berdusta?"
Mereka menjawab: "Balasannya: sesiapa yang didapati benda itu di kenderaannya, maka dia lah sendiri yang menjadi balasannya. Demikianlah kami membalas orang-orang yang zalim".
Maka Yusuf pun mulailah memeriksa tempat-tempat barang mereka sebelum memeriksa tempat barang saudara kandungnya (Bunyamin) kemudian ia mengeluarkan benda yang hilang itu dari tempat simpanan barang saudara kandungnya. Demikianlah Kami jayakan rancangan untuk (menyampaikan hajat) Yusuf. Tidaklah ia akan dapat mengambil saudara kandungnya menurut undang-undang raja, kecuali jika dikehendaki oleh Allah. (Dengan ilmu pengetahuan), Kami tinggikan pangkat kedudukan sesiapa yang Kami kehendaki, dan tiap-tiap orang yang berilmu pengetahuan, ada lagi di atasnya yang lebih mengetahui,
Mereka berkata:" Kalau dia mencuri, maka (tidaklah pelik), kerana sesungguhnya saudara kandungnya pernah juga mencuri dahulu. (Mendengar kata-kata yang menyinggung itu) maka Yusuf pun menyembunyikan perasaannya, dan tidak menyatakannya kepada mereka, sambil berkata (dalam hati): "Kamulah yang lebih buruk keadaannya; dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu katakan itu".
Merekapun merayu dengan berkata: "Wahai datuk menteri! Sesungguhnya ia (Bunyamin), mempunyai bapa yang sudah tua, lagi berpangkat. Oleh itu, ambilah salah seorang di antara kami sebagai gantinya; sesungguhnya kami memandangmu dari orang-orang yang sentiasa berbudi ".
Yusuf berkata: "Kami berlindung kepada Allah daripada mengambil sesiapapun kecuali orang yang kami dapati barang kami dalam simpanannya. Sesungguhnya jika kami mengambil orang lain, nescaya menjadilah kami orang-orang yang zalim".
Maka apabila mereka berputus asa daripada mendapat pertolongannya, merekapun mengasingkan diri lalu bermesyuarat tentang hal itu. Berkatalah ketua mereka (saudaranya yang sulung): "Tidakkah kamu ketahui bahawa bapa kita telah mengambil janji dari kamu yang dikuatkan dengan nama Allah, dan dahulu pun kamu telah mencuaikan janji dan sumpah kamu dalam perkara menjaga keselamatan Yusuf? Oleh itu, aku tidak sekali-kali akan meninggalkan negeri (Mesir) ini sehingga bapaku izinkan aku (kembali atau sehingga Allah menghukum bagiku (untuk meninggalkan negeri ini), dan Dia lah Hakim yang seadil-adilnya.
Kembalilah kamu kepada bapa kamu, dan katakanlah, wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu (Bunyamin) telah mencuri, dan kami tidak menjadi saksi (terhadapnya) melainkan dengan apa yang kami ketahui dan kami tidaklah dapat menjaga perkara yang ghaib.
Dan bertanyalah kepada penduduk negeri (Mesir) tempat kami tinggal (berdagang) dan kepada orang-orang kafilah yang kami balik bersamanya. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar".
(Setelah mereka kembali dan menyampaikan hal itu kepada bapa mereka) berkatalah ia: "(Tidaklah benar apa yang kamu katakan itu) bahkan nafsu kamu telah memperelokkan pada pandangan kamu suatu perkara (yang kamu rancangkan). Jika demikian, bersabarlah aku dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan Allah mengembalikan mereka semua kepadaku. Sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
Dan (bapa mereka - Nabi Yaakub) pun berpaling dari mereka (kerana berita yang mengharukan itu) sambil berkata: Aduhai sedihnya aku kerana Yusuf, dan putihlah dua belah matanya disebabkan ratap tangis dukacitanya kerana ia orang yang memendamkan marahnya di dalam hati.
Mereka berkata: "Demi Allah, ayah tak habis-habis ingat kepada Yusuf, sehingga ayah menjadi sakit merana, atau menjadi dari orang-orang yang binasa".
(Nabi Yaakub) menjawab: "Sesungguhnya aku hanyalah mengadukan kesusahan dan dukacitaku kepada Allah dan aku mengetahui (dengan perantaraan wahyu) dari Allah, apa yang kamu tidak mengetahuinya.
Wahai anak-anakku! Pergilah dan intiplah khabar berita mengenai Yusuf dan saudaranya (Bunyamin), dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir".
Maka (bertolaklah mereka ke Mesir, dan) setelah mereka masuk mengadap Yusuf, berkatalah mereka: "Wahai Datuk Menteri, kami dan keluarga kami telah menderita kesusahan (kemarau), dan kami datang dengan membawa barang-barang yang kurang baik dan tidak berharga (untuk menjadi tukaran bagi benda-benda makanan negeri ini). Oleh itu, sempurnakanlah sukatan bekalan makanan bagi kami dan mendermalah kepada kami, sesungguhnya Allah membalas dengan sebaik-baik balasan kepada orang-orang yang bermurah hati menderma".
Yusuf berkata: "Tahukah kamu (betapa buruknya) apa yang kamu telah lakukan kepada Yusuf dan adiknya, semasa kamu masih jahil (tentang buruknya perbuatan yang demikian)?"
Mereka bertanya (dengan hairan): "Engkau ini Yusufkah? " Ia menjawab: "Akulah Yusuf dan ini adikku (Bunyamin). Sesungguhnya Allah telah mengurniakan nikmatNya kepada kami. Sebenarnya sesiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.
Mereka berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya Allah telah melebihkan dan memuliakan engkau daripada kami (disebabkan taqwa dan kesabaranmu); dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah".
Yusuf berkata: "Kamu pada hari ini tidak akan ditempelak atau disalahkan (tentang perbuatan kamu yang telah terlanjur itu), semoga Allah mengampunkan dosa kamu, dan Dia lah jua Yang Maha Mengasihani daripada segala yang lain yang mengasihani.
Pergilah dengan membawa bajuku ini, kemudian letakkan pada muka ayahku supaya ia dapat melihat, dan selepas itu bawalah kepadaku keluarga kamu semuanya".
Dan semasa kafilah (mereka meninggalkan Mesir menunju ke tempat bapa mereka di Palestin), berkatalah bapa mereka (kepada kaum kerabatnya yang ada di sisinya): "Sesungguhnya aku ada terbau akan bau Yusuf. Jika kamu tidak menyangka aku sudah nyanyuk (tentulah kamu akan percaya)".
Mereka berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya ayah masih berada dalam keadaan tidak siumanmu yang lama".
Maka sebaik-baik sahaja datang pembawa khabar berita yang mengembirakan itu, dia pun meletakkan baju Yusuf pada muka Nabi Yaakub, lalu menjadilah ia celik kembali seperti sediakala. Nabi Yaakub berkata: "Bukankah aku telah katakan kepada kamu, sesungguhnya aku mengetahui (dengan perantaraan wahyu) dari Allah akan apa yang kamu tidak mengetahuinya?"
Mereka berkata: "Wahai ayah kami! Mintalah ampun bagi kami akan dosa-dosa kami; sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah".
Nabi Yaakub berkata: "Aku akan meminta ampun bagi kamu dari Tuhanku; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani".
Maka ketika mereka (Nabi Yaakub dan keluarganya) masuk (ke Mesir) menemui Yusuf, Yusuf segera menyambut serta memeluk kedua ibu bapanya, sambil berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah kamu berada di dalam aman.
Dan ia dudukkan kedua ibu bapanya (bersama-samanya) di atas kerusi kebesaran. Dan setelah itu mereka semuanya tunduk memberi hormat kepada Yusuf. Dan (pada saat itu) berkatalah Yusuf: "Wahai ayahku! Inilah dia tafsiran mimpiku dahulu. Sesungguhnya Allah telah menjadikan mimpiku itu benar. Dan sesungguhnya Ia telah melimpahkan kebaikan kepadaku ketika Ia mengeluarkan daku dari penjara; dan Ia membawa kamu ke mari dari dosa sesudah Syaitan (dengan hasutannya) merosakkan perhubungan antaraku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku lemah-lembut tadbirNya bagi apa yang dikehendakiNya; sesungguhnya Dia lah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
"Wahai Tuhanku! Sesungguhnya Engkau telah mengurniakan daku sebahagian dari kekuasaan (pemerintahan) dan mengajarku sebahagian dari ilmu tafsiran mimpi. Wahai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi Engkau Penguasa dan Pelindungku di dunia dan di akhirat; sempurnakanlah ajalku (ketika mati) dalam keadaan Islam, dan hubungkanlah daku dengan orang-orang yang soleh".
(Kisah nabi Yusuf) yang demikian ialah dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), sedang engkau tidak ada bersama-sama mereka semasa mereka sekata mengambil keputusan (hendak membuang Yusuf ke dalam perigi) dan semasa mereka menjalankan rancangan jahat (terhadapnya untuk membinasakannya).
Padahal engkau tidak meminta kepada mereka sebarang upah tentang ajaran Al-Quran, sedang Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan dan pengajaran dari Allah bagi umat manusia seluruhnya.
Dan berapa banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka menyaksikannya berulang-ulang semasa mereka pergi dan datang, sedang mereka tidak juga menghiraukan dan memikirkannya.
Dan (orang-orang yang beriman kepada Allah), kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah melainkan mereka mempersekutukannya juga dengan yang lain.
(Mengapa mereka bersikap demikian?) Adakah mereka merasa aman dari didatangi azab Allah yang meliputi mereka, atau didatangi hari kiamat secara mengejut, sedang mereka tidak menyedarinya?
Katakanlah (wahai Muhammad): "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang menurutku, menyeru manusia umumnya kepada agama Allah dengan berdasarkan keterangan dan bukti yang jelas nyata. Dan aku menegaskan: Maha suci Allah (dari segala iktiqad dan perbuatan syirik); dan bukanlah aku dari golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain."
Dan tiadalah Kami mengutus Rasul - sebelummu (wahai Muhammad) melainkan orang-orang lelaki dari penduduk bandar, yang kami wahyukan kepada mereka. Maka mengapa orang-orang (yang tidak mahu beriman) itu tidak mengembara di muka bumi, supaya memerhatikan bagaimana akibat orang-orang kafir yang terdahulu dari mereka? Dan (ingatlah) sesungguhnya negeri akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Oleh itu, mengapa kamu (wahai manusia) tidak mahu memikirkannya?
(Orang-orang yang mendustakan agama Allah itu telah diberi tempoh yang lanjut sebelum ditimpakan dengan azab) hingga apabila Rasul-rasul berputus asa terhadap kaumnya yang ingkar dan menyangka bahawa mereka telah disifatkan oleh kaumnya sebagai orang-orang yang berdusta, datanglah pertolongan Kami kepada mereka, lalu diselamatkanlah sesiapa yang Kami kehendaki. Dan (ingatlah bahawa) azab Kami tidak akan dapat ditolak oleh sesiapapun daripada menimpa kaum yang berdosa.
Demi sesungguhnya, kisah Nabi-nabi itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mempunyai akal fikiran. (Kisah Nabi-nabi yang terkandung dalam Al-Quran) bukanlah ia cerita-cerita yang diada-adakan, tetapi ia mengesahkan apa yang tersebut di dalam Kitab-kitab agama yang terdahulu daripadanya, dan ia sebagai keterangan yang menjelaskan tiap-tiap sesuatu, serta menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi kaum yang (mahu) beriman.
http://www.youtube.com/watch?v=P6zbadooPzI&feature=related
5. Surah Maryam
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Kaaf, Haa, Yaa, Ain, Saad
(Ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Zakaria berdoa kepada tuhannya dengan doa permohonan secara
perlahan.
Ia merayu dengan berkata: Wahai Tuhanku! Sesungguhnya telah lemahlah tulang -tulangku, dan telah putih melepaklah uban kepalaku; dan aku - wahai Tuhanku - tidak pernah merasa hampa dengan doa permohonanku kepadaMu.
Dan sesungguhnya aku merasa bimbang akan kecuaian kaum kerabatku menyempurnakan tugas-tugas agama sepeninggalanku; dan isteriku pula adalah seorang yang mandul; oleh itu, kurniakanlah daku dari sisiMu seorang anak lelaki.
Yang layak mewarisi daku, juga mewarisi keluarga Nabi Yaakub; dan jadikanlah dia - wahai Tuhanku seorang yang diredhai serta disukai".
(Nabi Zakaria diseru setelah dikabulkan doanya):"Wahai Zakaria! Sesungguhnya Kami memberikan khabar yang mengembirakanmu dengan mengurniakan seorang anak lelaki bernama Yahya, yang kami tidak pernah jadikan sebelum itu, seorangpun yang senama dengannya".
Nabi Zakaria bertanya: "Wahai Tuhanku! Bagaimanakah caranya aku akan beroleh seorang anak, sedang isteriku adalah seorang yang mandul dan aku sendiri pula telah sampai had umur yang setua-tuanya?"
Penyeru itu menjawab: Demikian keadaannya - janganlah dihairankan; Tuhanmu berfirman; "Hal itu mudah bagiKu kerana sesungguhnya Aku telah menciptakanmu dahulu, sedang engkau pada masa itu belum ada sebarang apapun."
Nabi Zakaria merayu lagi: "Wahai Tuhanku! Jadikanlah satu tanda bagiku (yang menunjukkan isteriku mengandung)", Allah Taala berfirman: " Tandamu itu ialah engkau tidak akan dapat berkata-kata dengan orang ramai selama tiga malam, sedang engkau dalam keadaan sihat".
Maka dia pun keluar mendapatkan kaumnya dari Mihrab (tempat sembahyangnya), lalu ia memberi isyarat kepada mereka: "Hendaklah kamu bertasbih (mengerjakan ibadat kepada Allah) pagi dan petang".
"Wahai Yahya, terimalah Kitab itu (serta amalkanlah) dengan bersungguh-sungguh! Dan Kami berikan kepadanya Hikmat kebijaksanaan semasa ia masih kanak-kanak.
dan (Kami mengurniakannya) rahmat dari sisi Kami, serta kelebihan yang kembang manfaatnya; dan ia seorang yang bertaqwa.
Dan (Kami limpahkan) kepadanya selamat sejahtera pada hari ia diperanakkan, dan pada hari ia mati, serta pada hari ia dibangkitkan hidup semula (pada hari kiamat).
Dan bacakanlah (wahai Muhammad) di dalam Kitab Al-Quran ini perihal Maryam, ketika dia memencilkan diri dari keluarganya di sebuah tempat sebelah timur.
Kemudian Maryam membuat dinding untuk melindungi dirinya dari mereka maka Kami hantarkan kepadanya: Roh dari kami lalu ia menyamar diri kepadanya sebagai seorang lelaki yang sempurna bentuk kejadiannya.
Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung kepada (Allah)
Ar-Rahman daripada (gangguan) mu kalaulah engkau seorang yang bertaqwa.
Ia berkata: "Sesungguhnya aku pesuruh Tuhanmu, untuk menyebabkanmu dikurniakan seorang anak yang suci".
Maryam bertanya (dengan cemas): Bagaimanakah aku akan beroleh seorang anak lelaki, padahal aku tidak pernah disentuh oleh seorang lelaki pun, dan aku pula bukan perempuan jahat?"
Ia menjawab: "Demikianlah keadaannya tak usahlah dihairankan; Tuhanmu berfirman: Hal itu mudah bagiKu; dan Kami hendak menjadikan pemberian anak itu sebagai satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Kami) untuk umat manusia dan sebagai satu rahmat dari Kami; dan hal itu adalah satu perkara yang telah ditetapkan berlakunya.
Maka Maryam hamilah mengandungnya, lalu ia memencilkan diri dengan kandungannya itu ke sebuah tempat yang jauh.
(Ketika ia hendak bersalin) maka sakit beranak itu memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar (kurma); ia berkata alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak dikenang-kenang!
Lalu ia diseru dari sebelah bawahnya:" Janganlah engkau berdukacita (wahai Maryam), sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan di bawahmu sebatang anak sungai.
Dan gegarlah ke arahmu batang pohon tamar itu, supaya gugur kepadamu buah tamar yang masak.
"Maka makanlah dan minumlah serta bertenanglah hati dari segala yang merunsingkan. Kemudian kalau engkau melihat seseorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya aku bernazar diam membisu kerana (Allah) Ar-Rahman; (setelah aku menyatakan yang demikian) maka aku tidak akan berkata-kata kepada sesiapapun dari kalangan manusia pada hari ini".
Kemudian baliklah ia kepada kaumnya dengan mendokong anaknya mereka pun menempelaknya dengan berkata: Wahai Maryam! Sesungguhnya engkau telah melakukan suatu perkara yang besar salahnya!
" Wahai saudara perempuan Harun, bapamu bukanlah seorang yang buruk akhlaknya, dan ibumu pula bukanlah seorang perempuan jahat!"
Maka Maryam segera menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata (dengan hairannya): "Bagaimana kami boleh berkata-kata dengan seorang yang masih kanak-kanak dalam buaian?"
Ia menjawab:" Sesungguhnya aku ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab (Injil), dan Ia telah menjadikan daku seorang Nabi.
Dan Ia menjadikan daku seorang yang berkat di mana sahaja aku berada, dan diperintahkan daku mengerjakan sembahyang dan memberi zakat selagi aku hidup.
" Serta (diperintahkan daku) taat dan berbuat baik kepada ibuku, dan Ia tidak menjadikan daku seorang yang sombong takbur atau derhaka.
Dan segala keselamatan serta kesejahteraan dilimpahkan kepadaku pada hari aku diperanakkan dan pada hari aku mati, serta pada hari aku dibangkitkan hidup semula (pada hari kiamat)".
Yang demikian sifat-sifatnya itulah Isa Ibni Maryam. Keterangan yang tersebut ialah keterangan yang sebenar-benarnya, yang mereka ragu-ragu dan berselisihan padanya.
Tiadalah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Sucilah Ia. Apabila menetapkan jadinya sesuatu perkara, maka hanyalah Ia berfirman kepadanya: "Jadilah engkau", lalu menjadilah ia.
Dan sesungguhnya Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah kamu akan Dia inilah jalan yang betul - lurus ".
Kemudian, golongan-golongan (dari kaumnya) itu berselisihan sesama sendiri. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir (yang berselisihan) itu, dari apa yang disaksikan pada hari yang besar huru-haranya.
Sungguh jelas pendengaran dan penglihatan mereka yang kafir itu semasa mereka datang mengadap Kami pada hari akhirat. Tetapi orang-orang yang zalim (dengan perbuatan kufur dan maksiat) pada masa di dunia ini, berada dalam kesesatan yang nyata
Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada umat manusia seluruhnya tentang hari penyesalan iaitu hari diselesaikan perbicaraan perkara masing-masing pada masa mereka (yang ingkar) di dunia ini berada dalam kelalaian serta mereka pula tidak mahu beriman.
Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan segala makhluk yang ada di atasnya; dan kepada Kamilah mereka akan dikembalikan.
Dan bacakanlah (wahai Muhammad) di dalam Kitab (Al-Quran) ini perihal Nabi Ibrahim; sesungguhnya adalah ia seorang yang amat benar, lagi menjadi Nabi.
Ketika ia berkata kepada bapanya:" Wahai ayahku, mengapa ayah menyembah benda yang tidak mendengar dan tidak melihat serta tidak dapat menolongmu sedikitpun?
" Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku dari ilmu pengetahuan yang tidak pernah datang kepadamu oleh itu ikutlah daku; aku akan memimpinmu ke jalan yang betul.
" Wahai ayahku, janganlah ayah menyembah Syaitan, sesungguhnya Syaitan itu adalah menderhaka kepada Allah yang melimpah-limpah rahmatNya.
" Wahai ayahku, sesungguhnya aku bimbang bahawa ayah akan kena azab dari (Allah) Ar-Rahman disebabkan ayah menyembah yang lainnya; maka dengan sebab itu akan menjadilah ayah rakan bagi Syaitan di dalam neraka".
(Bapanya) menjawab: "Patutkah engkau bencikan tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Demi sesungguhnya jika engkau tidak berhenti daripada menyeru dan menasihati daku sudah tentu aku akan meluntarmu dengan batu; dan (ingatlah lebih baik) engkau tinggalkan daku sepanjang masa".
Nabi Ibrahim berkata: " Selamat tinggalah ayah; aku akan memohon kepada Tuhanku mengampuni dosamu; sesungguhnya Ia sentiasa melimpahkan kemurahan ihsanNya kepadaku.
Dan aku akan membawa diri meninggalkan kamu semua serta apa yang kamu sembah yang lain dari Allah; dan aku akan beribadat kepada Tuhanku dengan ikhlas; mudah-mudahan aku dengan ibadatku kepada Tuhanku itu tidak menjadi hampa (dan derhaka seperti kamu)".
Maka apabila ia berhijrah meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah yang lain dari Allah kami kurniakan kepadanya: Ishak (anaknya), dan Yaakub (cucunya); dan kedua-duanya Kami jadikan berpangkat Nabi.
Dan Kami kurniakan kepada mereka dari rahmat Kami, dan Kami jadikan bagi mereka sebutan dan pujian yang tinggi dalam kalangan umat manusia.
Dan bacakanlah (wahai Muhammad) di dalam Kitab (Al-Quran) ini perihal Nabi Musa; sesungguhnya ia adalah orang pilihan, dan adalah ia seorang Rasul, lagi Nabi.
Dan Kami telah menyerunya dari arah sebelah kanan Gunung Tursina, dan Kami dampingkan dia dengan diberi penghormatan berkata dengan Kami.
Dan Kami kurniakan kepadanya dari rahmat Kami, saudaranya: Harun, yang juga berpangkat Nabi.
Dan bacakanlah (wahai Muhammad) di dalam Kitab (Al-Quran) ini perihal Nabi Ismail; sesungguhnya ia adalah benar menepati janji dan adalah ia seorang Rasul, lagi berpangkat Nabi.
Dan adalah ia menyuruh keluarganya mengerjakan sembahyang dan memberi zakat, dan ia pula adalah seorang yang diredhai di sisi Tuhannya!
Dan bacakanlah (wahai Muhammad) di dalam Kitab (Al-Quran) ini perihal Nabi Idris; sesungguhnya adalah ia amat benar (tutur katanya dan imannya), serta ia seorang Nabi.
Dan Kami telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi darjatnya.
Mereka itulah sebahagian dari Nabi-nabi yang telah dikurniakan Allah nikmat yang melimpah-limpah kepada mereka dari keturunan Nabi Adam, dan dari keturunan orang-orang yang Kami bawa (dalam bahtera) bersama-sama Nabi Nuh, dan dari keturunan Nabi Ibrahim, dan (dari keturunan) Israil- dan mereka itu adalah dari orang-orang yang Kami beri hidayah petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat (Allah) Ar-Rahman, mereka segera sujud serta menangis.
Kemudian mereka digantikan oleh keturunan-keturunan yang mencuaikan sembahyang serta menurut hawa nafsu (dengan melakukan maksiat); maka mereka akan menghadapi azab (dalam neraka),
Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman serta beramal soleh, maka mereka itu akan masuk Syurga, dan mereka pula tidak dikurangkan pahala sedikitpun, -
(Iaitu) Syurga " Adn " yang telah dijanjikan oleh (Allah)
Ar-Rahman kepada hamba-hambaNya disebabkan kepercayaan mereka akan
perkara-perkara yang ghaib; sesungguhnya Tuhan itu, janjiNya tetap
berlaku.
Mereka tidak akan mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia tetapi mereka sentiasa mendengar perkataan yang baik-baik; dan makan minum untuk mereka disediakan di dalamnya, pagi dan petang (sepanjang masa).
Itulah taman Syurga yang Kami akan berikan sebagai warisan pusaka kepada orang-orang. yang bertaqwa dari hamba-hamba Kami.
Dan (berkatalah malaikat): "Kami tidak turun dari semasa ke semasa melainkan dengan perintah Tuhanmu (wahai Muhammad); Dia lah jua yang menguasai serta mentadbirkan apa yang di hadapan kita dan apa yang di belakang kita serta apa yang di antara itu; dan tiadalah Tuhanmu itu lupa, -
"Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya; oleh itu, sembahlah engkau akan Dia dan bersabarlah dengan tekun tetap dalam beribadat kepadaNya; adakah engkau mengetahui sesiapapun yang senama dan sebanding denganNya?"
Dan manusia (yang kafir) berkata: "Apa! Apabila aku mati, adakah aku akan dibangkitkan hidup semula?"
Patutkah manusia itu berkata demikian dan tidak memikirkan bahawa Kami telah menciptakan dia dahulu sedang ia pada masa itu belum ada sebarang apapun?
Oleh itu, demi Tuhanmu (wahai Muhammad)! Sesungguhnya Kami akan himpunkan mereka yang kafir itu beserta syaitan-syaitan di Padang Mahsyar, kemudian Kami akan bawa mereka duduk berlutut di keliling neraka Jahannam.
Sesudah itu, sesungguhnya kami akan cabut dari tiap-tiap golongan, mana-mana orang yang sangat derhaka kepada (Allah) Ar-Rahman, di antara mereka.
Kemudian, sesungguhnya Kami lebih mengetahui akan orang-orang yang lebih patut diseksa dan dibakar dangan api neraka itu.
Dan tiada seorangpun di antara kamu melainkan akan sampai kepadanya; (yang demikian) adalah satu perkara yang mesti (berlaku) yang telah ditetapkan oleh Tuhanmu.
Kemudian Kami akan selamatkan orang-orang yang bertaqwa, dan kami akan biarkan orang-orang yang zalim (dengan kekufurannya dan maksiatnya) tinggal berlutut di dalam neraka itu.
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas nyata, berkatalah orang-orang yang kafir kepada orang-orang yang beriman: "Puak yang manakah (dari kami dan kamu) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih elok majlis perhimpunannya?
'
Dan berapa banyak kaum-kaum (yang ingkar) sebelum mereka, kami telah binasakan, sedang mereka lebih elok alat-alat kesenangannya dan lebih elok keadaannya pada pandangan mata.
Dan berapa banyak kaum-kaum (yang ingkar) sebelum mereka, kami telah binasakan, sedang mereka lebih elok alat-alat kesenangannya dan lebih elok keadaannya pada pandangan mata.
Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesiapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah (Allah) Ar-Rahman melanjutkan baginya satu tempoh yang tertentu, hingga apabila mereka melihat apa yang dijanjikan kepada mereka, - sama ada azab sengsara dunia ataupun azab kiamat, maka (pada saat itu) mereka akan mengetahui siapakah orangnya yang lebih buruk kedudukannya dan lebih lemah penyokong-penyokongnya."
Dan Allah akan menambahi hidayah petunjuk bagi orang-orang yang menurut jalan petunjuk; dan amal-amal yang baik yang tetap kekal faedah-faedahnya itu, lebih baik balasan pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.
Maka tidakkah engkau merasa hairan memikirkan (wahai Muhammad), akan orang yang kufur ingkar kepada ayat-ayat keterangan Kami serta ia berkata: "Demi sesungguhnya aku akan diberikan harta kekayaan dan anak-pinak pada hari akhirat?"
Adakah ia telah mengetahui akan perkara yang ghaib, atau adakah ia telah membuat perjanjian dengan (Allah) Ar-Rahman mengenainya?
Tidak sekali-kali! Kami akan menulis apa yang dikatakannya, dan Kami akan tambahi baginya dari azab seksa, berganda-ganda.
Dan Kami akan warisi (harta benda dan anak-pinak) yang dikatakannya itu, dan ia akan datang kepada kami dengan seorang diri.
Dan mereka yang kafir menyembah benda-benda yang lain dari Allah sebagai tuhan-tuhan, supaya benda-benda yang mereka sembah itu menjadi penolong-penolong yang memberi kemuliaan dan pengaruh kepada mereka.
Tidak sekali-kali! Bahkan benda-benda yang mereka pertuhankan itu mengingkari perbuatan mereka menyembahnya, dan akan menjadi musuh yang membawa kehinaan kepada mereka.
Tidakkah engkau mengetahui (Wahai Muhammad) bahawa Kami telah menghantarkan Syaitan-syaitan kepada orang-orang kafir, untuk menggalakkan mereka mengerjakan perbuatan kufur dan maksiat dengan bersungguh-sungguh?
Oleh itu, janganlah engkau segera marah terhadap mereka yang ingkar itu, kerana sesungguhnya kami hanya menghitung hari yang sedikit sahaja bilangannya untuk mereka.
(Ingatlah) hari Kami himpunkan orang-orang yang bertaqwa untuk mengadap (Allah) Ar-Rahman, dengan berpasuk-pasukan.
Dan Kami akan menghalau orang-orang yang bersalah ke neraka Jahannam, dalam keadaan dahaga.
Mereka tidak berhak mendapat dan memberi syafaat, kecuali orang yang telah mengikat perjanjian (dengan iman dan amal yang soleh) di sisi Allah yang melimpah-limpah rahmatNya!.
Dan mereka yang kafir berkata: "(Allah) Ar-Rahman, mempunyai anak."
Demi sesungguhnya, kamu telah melakukan satu perkara yang besar salahnya!
Langit nyaris-nyaris pecah disebabkan (anggapan mereka) yang demikian, dan bumi pula nyaris-nyaris terbelah, serta gunung-ganang pun nyaris-nyaris runtuh ranap, -
Kerana mereka mendakwa mengatakan: (Allah) Ar-Rahman mempunyai anak.
Padahal tiadalah layak bagi (Allah) Ar-Rahman, bahawa Ia mempunyai anak.
Tidak ada sesiapapun di langit dan di bumi melainkan ia akan datang kepada (Allah) Ar-Rahman, sebagai hamba.
Demi sesungguhnya! Allah telah mengira mereka (dengan pengetahuanNya) serta menghitung mereka satu persatu.
Dan mereka masing-masing akan datang mengadapNya pada hari kiamat dengan seorang diri.
.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, Allah yang melimpah-limpah rahmatnya akan menanamkan bagi mereka dalam hati orang ramai perasaan kasih sayang.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, Allah yang melimpah-limpah rahmatnya akan menanamkan bagi mereka dalam hati orang ramai perasaan kasih sayang.
Maka sesungguhnya Kami memudahkan turunnya Al-Quran ini dengan bahasamu (wahai Muhammad), ialah supaya engkau memberi khabar gembira dengannya kepada orang-orang yang bertaqwa, dan supaya engkau memberi amaran dengannya kepada kaum yang degil dalam kekufurannya.
Dan amatlah banyaknya kaum-kaum kafir yang Kami telah binasakan sebelum mereka; engkau tidak menyedari ataupun mendengar suara yang sayup bagi seseorangpun dari orang-orang yang telah dibinasakan itu.
6. Surah Luqman
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Alif, Laam, Miim.
Ini ialah ayat-ayat Kitab (Al-Quran) yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang tetap kukuh,
Menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang sedia mengerjakan amal-amal yang baik
Iaitu orang-orang yang mendirikan sembahyang, dan memberi zakat, serta mereka yakin tentang adanya hari akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat hidayah petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.
Dan ada di antara manusia: orang yang memilih serta membelanjakan hartanya kepada cerita-cerita dan perkara-perkara hiburan yang melalaikan; yang berakibat menyesatkan (dirinya dan orang ramai) dari agama Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan; dan ada pula orang yang menjadikan agama Allah itu sebagai ejek-ejekan; merekalah orang-orang yang akan beroleh azab yang menghinakan.
Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, berpalinglah dia dengan angkuhnya, seoleh-oleh ada penyumbat pada kedua telinganya; maka gembirakanlah dia dengan balasan azab yang tidak terperi sakitnya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka akan beroleh Syurga yang penuh dengan berbagai nikmat,
Kekallah mereka di dalamnya. Demikian dijanjikan Allah - janji yang tetap benar; dan Dia lah jua yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
Ia menciptakan langit dengan tidak bertiang sebagaimana yang kamu melihatnya; dan Ia mengadakan di bumi gunung-ganang yang menetapnya supaya bumi itu tidak menghayun-hayunkan kamu; dan Ia biakkan padanya berbagai jenis binatang. Dan Kami menurunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan di bumi berbagai jenis tanaman yang memberi banyak manfaat.
Ini (semuanya adalah) ciptaan Allah, maka cubalah kamu tunjukkan kepadaKu apakah yang telah diciptakan oleh makhluk-makhluk yang lain daripadaNya (yang kamu sembah itu)? (Tidak ada sesuatu pun) bahkan orang-orang yang zalim (dengan perbuatan syiriknya) itu berada dalam kesesatan yang jelas nyata.
Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepada Luqman, hikmat kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya): Bersyukurlah kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu)". Dan sesiapa yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, semasa ia memberi nasihat kepadanya:" Wahai anak kesayanganku, janganlah engkau mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang besar".
Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).
Dan jika mereka berdua mendesakmu supaya engkau mempersekutukan denganKu sesuatu yang engkau - dengan fikiran sihatmu - tidak mengetahui sungguh adanya maka janganlah engkau taat kepada mereka; dan bergaulah dengan mereka di dunia dengan cara yang baik. Dan turutlah jalan orang-orang yang rujuk kembali kepadaKu (dengan tauhid dan amal-amal yang soleh). Kemudian kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, maka Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah kerjakan.
(Luqman menasihati anaknya dengan berkata): "Wahai anak kesayanganku, sesungguhnya jika ada sesuatu perkara (yang baik atau yang buruk) sekalipun seberat bijih sawi, serta ia tersembunyi di dalam batu besar atau di langit atau pun di bumi, sudah tetap akan dibawa oleh Allah (untuk dihakimi dan dibalasNya); kerana sesungguhnya Allah Maha Halus pengetahuanNya; lagi Amat Meliputi akan segala yang tersembunyi.
"Wahai anak kesayanganku, dirikanlah sembahyang, dan suruhlah berbuat kebaikan, serta laranglah daripada melakukan perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah atas segala bala bencana yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkara-perkara yang dikehendaki diambil berat melakukannya.
"Dan janganlah engkau memalingkan mukamu (kerana memandang rendah) kepada manusia, dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong; sesungguhnya Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan diri.
"Dan sederhanakanlah langkahmu semasa berjalan, juga rendahkanlah suaramu (semasa berkata-kata), sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai".
Tidakkah kamu memperhatikan bahawa Allah telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan telah melimpahkan kepada kami nikmat-nimatNya yang zahir dan yang batin? Dalam pada itu, ada di antara manusia orang yang membantah mengenai (sifat-sifat) Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan atau sebarang petunjuk; dan tidak juga berdasarkan mana-mana Kitab Allah yang menerangi kebenaran.
Dan apabila dikatakan kepada mereka (yang ingkar): "Turutlah akan apa yang telah diturunkan oleh Allah" mereka menjawab:" (Tidak), bahkan Kami hanya menurut apa yang Kami dapati datuk nenek kami melakukannya". Patutkah mereka (menurut datuk neneknya) sekalipun Syaitan mengajak mereka itu (melakukan perbuatan yang menjerumuskan mereka) ke dalam azab api neraka yang marak menjulang?
Dan sesiapa yang berserah diri bulat-bulat kepada Allah (dengan ikhlas) sedang ia berusaha mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali agama) yang teguh dan (ingatlah) kepada Allah jualah kesudahan segala urusan.
Dan sesiapa yang kufur ingkar, maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita tentang kekufurannya itu; kepada Kamilah tempat kembalinya mereka, kemudian Kami akan memberitahu kepada mereka tentang apa yang mereka telah kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.
Kami akan berikan mereka menikmati kesenangan bagi sementara (di dunia), kemudian Kami akan memaksa mereka (dengan menyeretnya) ke dalam azab yang amat berat.
Dan sesungguhnya jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah (wahai Muhammad): "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan mereka yang demikian - tidak mengingkari Allah), bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat tauhid dan pengertian syirik).
Allah jua yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi; sesungguhnya Allah Dia lah jua yang Maha Kaya, lagi sentiasa Terpuji.
Dan sekiranya segala pohon yang ada di bumi menjadi pena, dan segala lautan (menjadi tinta), dengan dibantu kepadanya tujuh lautan lagi sesudah itu, nescaya tidak akan habis Kalimah-kalimah Allah itu ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
(Bagi Allah Yang Maha Kuasa) soal menciptakan kamu semua (dari tiada kepada ada), dan soal membangkitkan kamu hidup semula sesudah mati, tidak ada apa-apa sukarnya, hanyalah seperti (mencipta dan menghidupkan semula) seorang manusia sahaja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
Tidakkah engkau memerhatikan bahawa Allah memasukkan malam pada siang dan memasukkan siang pada malam (silih berganti), dan Ia memudahkan matahari dan bulan (untuk faedah makhluk-makhlukNya)? Tiap-tiap satu dari keduanya beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan.
Bersifatnya Allah dengan penuh kekuasaan dan luas ilmu pengetahuan itu kerana bahawasanya Allah Dia lah sahaja Tuhan Yang Sebenar-benarnya, dan bahawa segala yang mereka sembah selain dari Allah adalah palsu belaka. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Besar (kekuasaanNya).
Tidakkah engkau memerhatikan bahawasanya kapal-kapal belayar di laut dengan nikmat Kurnia Allah, untuk diperlihatkan kepada kamu sebahagian dari tanda-tanda kemurahanNya? Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan dan bukti (untuk berfikir) bagi tiap-tiap (mukmin) yang tetap teguh pendiriannya, lagi sentiasa bersyukur.
Dan (orang-orang yang tidak bersifat demikian) apabila mereka dirempuh serta diliputi oleh ombak yang besar seperti kelompok-kelompok awan menyerkup, pada saat itu mereka semua berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan kepercayaan mereka kepadaNya semata-mata. Kemudian bila sahaja Allah menyelamatkan mereka ke darat maka sebahagian sahaja di antara mereka yang bersikap adil (lalu bersyukur kepada Allah serta mengesakanNya). Dan sememangnya tiada yang mengingkari bukti-bukti kemurahan Kami melainkan tiap-tiap orang yang bersifat pemungkir janji, lagi amat tidak mengenang budi.
Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu, dan takutilah akan hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu atau bapa tidak dapat melepaskan anaknya dari azab dosanya, dan seorang anak pula tidak dapat melepaskan ibu atau bapanya dari azab dosa masing-masing sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah Allah.
Sesungguhnya di sisi Allah pengetahuan yang tepat tentang hari kiamat. Dan Dia lah jua yang menurunkan hujan, dan yang mengetahui dengan sebenar-benarnya tentang apa yang ada dalam rahim (ibu yang mengandung). Dan tiada seseorang pun yang betul mengetahui apa yang akan diusahakannya esok (sama ada baik atau jahat); dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi negeri manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Amat Meliputi pengetahuanNya.
http://www.youtube.com/watch?v=T5aIi3OqOJU&feature=related
2) Communication
Pregnant women are also advised to pronounce sentence, the sentences are good. Whisper to the baby in the fetus with a sacred sentence with praise of Allah SWT. Be sure the child hears and wish the best for her.
Subscribe to:
Posts (Atom)